Amerika telah melucuti seluruh persenjataan milik Nazi setelah Perang Dunia II, seluruh konsep senjata udara pun tak luput dari perhatian mereka. Namun, mereka tak menyangka bakal menemukan sebuah konsep salah satu senjata paling mematikan yang pernah dibuat oleh Nazi.
Roket supersonik tersebut bekerja dengan cara dilontarkan menggunakan
sebuah roket, mirip dengan cara kerja sebuah ketapel. Dalam konsepnya,
Sanger berpendapat bila pesawat itu mampu terbang hingga lapisan
tertinggi di atmosfer bumi sebelum meluncur ke berbagai kota di dunia.
Dalam waktu kurang dari satu jam, pesawat tersebut bisa menjatuhkan bom
untuk menghancurkan satu kota dalam sekejap mata.
Berkat desain dasar pesawat yang datar, pesawat supersonik ini bisa
terus berada di udara lebih lama dan membentuk sebuah jalur lintasan
terpola sebelum melakukan pendaratan di tempat yang telah ditentukan.
Insinyur Austria itu sejatinya berharap pesawat supersonik miliknya
digunakan untuk pesawat kargo atau penumpang. Sanger pun akhirnya
berusaha meyakinkan pemerintah Austria dan Nazi untuk mendanai pembuatan
pesawat supersonik di pertengahan tahun 1930 dengan menonjolkan fungsi
persenjataannya. Untungnya, konsep sistem tenaga pendorong pesawat yang
berbasis cairan dianggap tidak aman sehingga proyek ini urung didanai.
Konsep pesawat dan kemampuan Sanger pun kian meredup setelah kalah pamor
dengan konsep roket V2 Nazi milik Wernher von Braun. Bahkan von Braun
ketahuan mendorong Nazi untuk menghentikan proyek pesawat Sanger.
Akhirnya, roket V2 von Braun lah yang digunakan oleh Nazi untuk
membombardir negara-negara Eropa dan Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar